Penyakit Virus Nipah

08 Dec 2021 | Dwi Annisa

 

1.     Apa Itu Penyakit  Virus Nipah?

Penyakit virus nipah disebabkan oleh Virus Nipah yang tergolong dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae.

 

2.     Bagaimana cara penularan?

Penyakit virus nipah dapat menular dari inang alami kelelawar buah (Pteropus sp) ke hewan lain dan ke manusia (zoonosis) serta menular antar manusia.  Penularan melalui:

·     Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar, babi, atau cairan hewan  (seperti darah, urin, air liur, feses)

·     Mengkonsumsi produk makanan yang telah terkontaminasi cairan tubuh hewan yang terinfeksi (seperti nira sawit atau buah)

·     Kontak dengan orang yang terinfeksi NiV atau cairan tubuhnya (termasuk droplet, urin, atau darah)

 

 

3.     Apakah di Indonesia pernah ditemukan kasus penyakit virus nipah?

Sampai saat ini belum ditemukan kasus penyakit virus nipah pada manusia maupun hewan ternak di Indonesia. Namun berdasarkan penelitian virus Nipah telah teridentifikasi pada inang alami kelelawar buah jenis Pteropus sp.

 

4.     Bagaimana gejala dan tanda penyakit virus nipah?

Gejala bervariasi mulai dari tanpa gejala, infeksi saluran  pernafasan akut (ISPA) ringan hingga berat serta ensefalitis yang fatal. Sangat dimungkinkan sejumlah besar infeksi tetap tanpa gejala tetapi prevalensi belum diketahui. Orang yang terinfeksi awalnya menunjukkan gejala seperti demam, flu, sakit kepala, nyeri otot, muntah dan sakit tenggorokan. Gejala lanjutan dapat berupa pusing, mengantuk, gangguan kesadaran, dan tanda-tanda neurologis yang menunjukkan ensefalitis akut. Pada kasus yang berat, dapat terjadi ensefalitis dan kejang yang dapat berlanjut menjadi koma dalam 24 - 48 jam hingga kematian. Angka kematian kasus diperkirakan 40 – 75%.

 

5.     Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk timbul  gejala setelah terinfeksi?

Masa inkubasi, atau interval waktu dari infeksi hingga timbulnya gejala  berkisar antara 4 - 14 hari, namun pernah dilaporkan bisa mencapai 45 hari.

 

6.     Bagaimana diagnosis penyakit virus nipah?

Saat ini diagnosis pasti penyakit virus  nipah melalui pemeriksaan laboratorium RT-PCR

 

7.     Apakah sudah ada vaksin atau obat untuk penyakit virus nipah?

Belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini, sehingga pengobatan bersifat simptomatis dan supportif.

 

8.     Bisakah penularan penyakit virus nipah dicegah?

Penyakti virus nipah dapat dicegah melalui

·       Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan, konsumsi gizi seimbang, istirahat cukup, etika batuk/bersin, kelola komorbid

·       Hindari perburuan hewan liar

·       Tidak menambahkan tanaman buah sebagai sumber makanan kelelawar sekitar peternakan

·       Hindari kontak dengan hewan ternak (seperti babi, kuda) yang kemungkinan terinfeksi

·       Konsumsi daging secara matang

·       Tidak mengonsumsi aren/nira langsung dari pohonnya karena kelelawar dapat mengkontaminasi

·       Cuci dan kupas buah secara menyeluruh dan buah buah yang memiliki tanda gigitan kelelawar

·       Bagi petugas kesehatan terapkan pencegahan dan pengendalian infeksi

·       menghindari kontak dengan orang yang dicurigai atau terinfeksi termasuk cairan tubuhnya

·       menerapkan penanganan jenazah pada orang yang dicurigai atau terinfeksi sesuai ketentuan

·       menunda perjalanan pada wilayah yang saat ini terjadi wabah. Bila tidak memungkinkan perhatikan risiko dan anjuran pemerintah wilayah/negara tujuan.

 

9.     Siapa kelompok yang paling berisiko terinfeksi?

Siapapun yang tinggal atau mengunjungi wilayah yang diketahui telah melaporkan transmisi penyakit virus nipah.  Selama adanya wabah,  kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi adalah:

a.     tenaga kesehatan;

b.     anggota keluarga atau orang lain yang berhubungan dekat dengan orang/hewan yang terinfeksi;

c.      pelayat yang memiliki kontak langsung dengan tubuh jenazah

 

10.  Kapan seseorang harus mencari pertolongan medis?

Seseorang dengan gejala mirip penyakit virus nipah yang memiliki kontak dengan orang/hewan yang yang dicurigai penyakit virus nipah atau memiliki riwayat mengkonsumsi aren mentah, atau telah bepergian ke daerah yang diketahui memiliki kasus penyakit virus nipah harus segera mencari pertolongan medis.

11.  Negara manakah yang pernah melaporkan wabah penyakit virus nipah

Penyakit virus nipah dilaporkan pertama pada tahun 1999 di kalangan peternak babi di Malaysia yang menyebar ke Singapura. Setelah itu, tidak ada wabah baru yang dilaporkan di Malaysia dan Singapura. Pada  tahun 2014 di Filipina (Pulau Mindanao) telah dilaporkan dugaan kasus penyakit virus nipah pada manusia dan kuda.

Sejak 2001 Bangladesh melaporkan kasus hampir setiap tahun di sebagian besar dari wilayah barat dan barat laut.  Penyakit ini juga dilaporkan secara berkala di India Timur. Pada bulan September 2021 India telah dilaporkan kembali adanya KLB di wilayah Kerala yang terbatas pada 2 distrik yaitu Kozhikode & Malappuram.

 

Wilayah/negara yang saat ini melaporkan terjadinya wabah akan diupdate melalui https://infeksiemerging.kemkes.go.id